Arti dari nama "Tribun Sobat Tarki" adalah Tribun adalah panggung untuk tempat bicara dan Sobat Tarki adalah kami sekumpulan dari anak-anak Tarakanita yang cerdas dan berintegritas. Jadi Tribun Sobat Tarki adalah panggung bicara anak Tarakanita yang cerdas dan berintegritas. Dan yang kami publikasikan adalah teks editorial yang telah kami buat.

Selasa, 14 Februari 2023

Ayo Gunakan Suara Kita!

 


Pemilu adalah pesta akbar, khususnya untuk dunia politik Indonesia yang mana pelaksanaannya diadakan setiap lima tahun sekali. Biasanya, pemilihan umum akan diikuti oleh dua atau lebih pasangan calon presiden dan wakil presiden. Pemilu memberikan kesempatan kepada seluruh warga Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilu. Namun sayang, masih banyak warga yang menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan tidak menggunakan suaranya di dalam kotak suara.

Sekelompok orang yang tidak menggunakan suaranya saat pemilu disebut kelompok golput. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, golput berarti golongan putih. Kelompok masyarakat ini memilih untuk tidak memilih siapa pun dalam kegiatan pemilihan umum. Golput pertama kali muncul pada masa pimpinan Soeharto yang dinilai tidak adil dan demokratis dalam penyelenggaraan pemilu. Kata putih direpresentasikan sebagai tindakan memilih diluar pilihan warna kuning (Golkar), warna merah (PDIP), dan warna hijau (PPP).

Dilansir dari laman BBC Indonesia, Lembaga survei menyatakan bahwa jumlah golput di pilpres 2019 paling rendah sejak 2004. Berdasarkan hasil hitung cepat Lembaga Survei Indonesia, dari 100% sampel, data golput pada pilpres 2019 mencapai 19,24%. Jika menelusuri data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), tingkat golput pada pilpres 2004 hingga pilpres 2014 terus meningkat. Namun jumlah ini turun drastis pada pilpres tahun 2019. tingkat golput 23,30% pada Pilpres 2004, 27,45% pada 2009, dan 30,42% pada 2014. Penurunan jumlah golput ini patut disyukuri, karena itu berarti sudah semakin banyak warga yang menyadari pentingnya partisipasi mereka dalam politik Indonesia.

Permasalahan golput ini bukanlah hal yang baru ditelinga masyarakat Indonesia. Golput selalu menjadi topik di Indonesia terutama pada masa-masa mendekati berlangsungnya kegiatan pemilihan umum. Mengapa hal ini perlu diperhatikan? Pemilihan umum dilakukan untuk menentukan siapa pemimpin yang layak untuk menjadi pemimpin di Indonesia, baik itu presiden, walikota, bupati, ataupun gubernur. 

Pergantian pemimpin membuat gaya kepemimpinan yang diterima masyarakat berubah, program yang diterapkan di masyarakat juga berubah, dan bahkan efek yang akan didapatkan masyarakat dari pergantian pemimpin juga bisa saja berbeda. Pergantian pemimpin di Indonesia ini mengubah segala aspek kehidupan di masyarakat. Masyarakat yang paham pemimpin seperti apa yang cocok untuk menjadi pemimpin mereka. Maka dari itu, suara yang diberikan oleh masyarakat sangat penting untuk menentukan pemimpin terbaik bagi negeri ini.

Ditilik dari laman berita IDN Times, faktor yang mempengaruhi adanya golongan putih adalah karena calon pemilih merasa tidak ada peserta yang dapat mengakomodasi kepentingan mereka. Pemilih merasa, tidak ada kandidat calon presiden dan wakil presiden yang dirasa mampu mengatasi keluhan-keluhan yang mereka alami. 

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan timbulnya golongan putih adalah minimnya informasi yang didapat oleh calon pemilih, sehingga mereka tidak dapat menentukan calon pemimpin mana yang akan dipilih. Faktor lainnya adalah adanya rasa pesimis terhadap hasil dari pemilu. Para pemilih masih meragukan apakah dengan adanya pergantian pemimpin ini, mereka dapat merasakan secara langsung dampak positifnya.

Penulis sendiri sangat berharap jika angka golput di Indonesia bisa terus berkurang. Satu suara itu sangat berarti. Satu suara sangat berpengaruh untuk perubahan Indonesia. Pemilihan umum, baik itu pemilihan presiden, bupati, walikota, ataupun gubernur adalah masa-masa paling krusial dalam pemerintahan di Indonesia. 

Adanya pemilu, berarti akan ada perubahan pada tata pemerintahan. Perubahan tersebut bisa membawa Indonesia menuju kemajuan. Namun tidak menutup kemungkinan, jika perubahan yang terjadi bisa saja memperburuk suasana di negara ini. Masyarakat telah diberikan hak sekaligus kewajiban untuk memilih pemimpinnya. Masyarakat sendiri lah yang paham, masyarakat yang mengalami, masyarakat yang merasakan, dan masyarakat juga yang mengetahui pemimpin seperti apa yang sedang dibutuhkan oleh negerinya. 

Oleh karena itu, kesempatan tersebut sudah sepatutnya digunakan dengan sebaik mungkin. Satu suara itu berarti. Penulis sangat setuju dengan pendapat tersebut. Satu suara dapat membawa perubahan. Dengan berpartisipasi dalam pemilu, itu berarti masyarakat telah berpartisipasi dalam menentukan masa depan Indonesia.

Hak yang telah diberikan kepada warga negara untuk memilih pemimpinnya sudah semestinya digunakan dengan baik. Jika hak tersebut tidak digunakan secara maksimal, dengan kata lain masih banyak warga yang memilih untuk golput, maka sungguh sangat disayangkan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dengan menggunakan suara kita, kita sudah cukup berkontribusi dalam merubah daerah yang kita tinggali. 

Selain itu, gerakan golput juga dapat menyebabkan ketidak seimbangan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Program kerja pemerintah tidak akan berjalan dengan lancar dan akan banyak bermunculan konflik-konflik yang dapat menimbulkan perpecahan.

Indonesia adalah negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Demokrasi identik dengan pemilu. Negara dikatakan memiliki demokrasi yang baik jika aspek-aspek demokrasi dapat terpenuhi dengan sempurna. Salah satu aspek tersebut adalah pastisipasi warga negara dalam politik dan pemerintahan. Partisipasi warga negara salah satunya dapat diwujudkan melalui pemilu. Jika warganya semakin banyak yang memilih untuk golput, maka sebutan Indonesia sebagai negara demokratis tidak ada artinya.

Maka dari itu, saat ini sangat diperlukan adanya kesadaran dalam diri setiap warga negara tentang haknya terkait pemilu. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus dapat saling mengingatkan rekan-rekan, saudara, keluarga, dan bahkan orang yang belum kita kenal agar dapat lebih memperhatikan persoalan ini. Sebagai warga negara dan juga generasi yang hidup di zaman millennial ini, kita juga harus ikut berperan dengan tidak menyebarkan berita bohong terkait pemilu. 

Upaya lain yang dapat kita lakukan untuk mengurangi angka golput adalah dengan mencari info yang valid sebanyak-banyaknya agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk memilih kandidat calon pemimpin nantinya.

Penulis: M. Ariel

Sumber foto:https://th.bing.com/th/id/OIP.IIlJMnZSgfmNmZO7Pz_YlgAAAA?pid=ImgDet&rs=1

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support